Komponen mesin
8 Komponen Utama Mesin Diesel + Gambar +
Fungsinya
Komponen Mesin Diesel – Rudolf Diesel, mungkin nama itu terdengar
asing di telinga kita. Namun dialah seorang dibalik penemuan mesin diesel.
Mesin diesel adalah sebuah internal combustion engine yang memanfaatkan bahan
bakar solar untuk melakukan proses pembakaran. Prinsip kerja mesin diesel
hampir sama dengan mesin bensin, namun ada sedikit perbedaan pada langkah usaha
mesin ini. Selengkapnya bisa anda simak pada artikel cara kerja mesin diesel lengkap dan gambarnya.
Untuk komponen sendiri memang ada perbedaan antara mesin diesel
dan bensin. Perbedaan ini muncul karena mesin diesel bersifat lebih keras,
sehingga material yang digunakan juga harus disesuaikan. Tapi secara umum
komponen mesin diesel 4 tak hampir sama dengan mesin bensin 4 tak. Jika kita
bahas, maka akan terdapat ratusan komponen pada sebuah mesin diesel 4 tak.
Komponen-komponen ini tentu memiliki tugas dan fungsinya masing-masing.
Untuk saat ini kita hanya akan membahas komponen utama motor
diesel 4 tak beserta fungsinya. Komponen utama mesin diesel adalah semua
komponen yang berhubungan langsung dengan siklus pembakaran diesel 4 tak.
Sementara komponen lain yang tidak berhubungan langsung seperti altenator atau
motor starter akan kita bahas di lain kesempatan. Lantas, apa saja nama
komponen utama mesin diesel 4 tak ? simak artikelnya dibawah
1. Cylinder Block Asyembly

Blok silinder adalah komponen utama motor bakar baik 2 tak maupun
4 tak. Komponen ini menjadi sebuah komponen primer untuk meletakan berbagai
engine compartement yang mendukung proses kerja mesin. Seperti yang bisa kita
lihat pada gambar diatas, bentuk blok silinder tiap mesin pada umumnya sama
namun pada detailnya pasti berbeda. Hal itu dikarenakan pembuatan detail blok
silinder disesuaikan dengan beberapa komponen yang akan menempel pada blok ini.
Cylinder block terbuat dari besi tuang yang memiliki tingkat
presisi yang tinggi. Umumnya pada sebuah blok mesin memiliki beberapa komponen
antara lain ;
- Silinder/main linner. Komponen ini akan berfungsi sebagai tempat naik turun
piston. Komponen yang terbuat dari paduan besi dan aluminium ini di press
kedalam blok mesin, sehingga akan sulit untuk terlepas.
- Water jacket. Water jacket adalah sebuah selubung air pendingin yang
terletak didalam blok mesin. Tujuanya agar proses pendinginan mesin
berlangsung maksimal. water jacket berbentuk lubang didalam blok silinder
yang mengelilingi linner.
- Oil feed lines. Lubang oli pada blok silinder berfungsi untuk
menciptakan jalur oli mesin dari kepala silinder menuju crankcase. Lubang
ini akan mendukung proses sirkulasi oli mesin ke seluruh bagian mesin
diesel.
2. Cylinder Head Asyembly

Unit komponen kedua terletak pada bagian atas mesin. Sama halnya
dengan blok silinder, komponen ini juga terbuat dari material tuang. Saat ini
head cylinder berbahan aluminium nampaknya menjadi pilihan, karena lebih ringan
dan kuat. Unit ini terdiri dari valve & spring, camshaft, rocker arm, ruang
bakar.
- Valve & spring. Komponen ini menjadi pintu yang akan membuka dan menutup
saluran intake serta exhaust pada mesin. Sementara spring akan menahan
katup agar tetap tertutup.
- Camshaft. Komponen
ini juga disebut poros nok, fungsinya untuk mengatur pembukaan tiap katup
melalui sebuah nok.
- Rocker arm. Komponen ini akan menekan katup saat nok menyentuh bagian
atas rocker arm. Sehingga saluran in/ex dapat terbuka. Umumnya rocker arm
memiliki sistem penyetelan celah katup, baik manua atau otomatis (Hydrolic
Lash Adjuster).
- Combustion chamber. Ruang bakar adalah sebuah ruang kecil yang digunakan
melakukan pembakaran. hasilnya berupa semburan api yang digunakan untuk
mendorong piston. Biasanya ruang bakar ini terdapat pada mesin diesel
indirect injection.
- Prinsip
Kerja Mesin Bensin + Ilustrasinya
- Komponen Utama Mesin Bensin Beserta Fungsinya
- Mengupas seluruh bagian kepala silinder beserta
fungsinya
3, Piston &
Connecting Rod

Advertisement
Piston atau torak berfungsi untuk mengatur volume didalam
silinder. mengapa volume silinder perlu diatur ? hal ini agar proses kerja
mesin dapat berlangsung. Dalam hal ini saat piston bergerak ke bawah maka
volume silinder akan membesar, sedangkan saat piston bergerak ke atas volume
silinder akan mengecil. Sementara connecting rod berfungsi untuk meneruskan
gerak naik turun piston menuju flywheel. Secara umum ada tiga bagian inti pada
piston yaitu ;
- Ring kompressi. Ring ini bersifat elastis yang fungsinya untuk mencegah terjadinya
kebocoran udara saat langkah kompresi. Cara kerja ring ini yaitu dengan
menutup celah antara dinding piston dan main linner.
- Ring oli. Ring
yang teretak dibawah ring kompresi ini berfungsi untuk mencegah oli mesin
masuk ke dalam ruang bakar.
- Pin piston. Sebuah pin yang terletak didalam piston untuk
menghubungkan piston dengan connecting rod. Pin ini berbentuk tabung,
ketika terhubung dengan small end maka akan berfungsi layaknya sebuah
engsel.
4. Crankshaft

Crankshaft atau posros engkol adalah sebuah komponen yang terbuat
dari besi tuang yang digunakan untuk mengubah gerak naik turun piston menjadi
sebuah gerakan putar. Prinsip kerja poros engkol mirip saat kita mengayuh
sepeda. Karena berhubungan dengan tekanan dari piston, poros engkol tidak boleh
lentur atau patah saat mendapatkan tekanan dari piston. Untuk itu komponen ini
dibuat dari paduan besi khusus yang memiliki kekuatan tinggi serta anti luntur.
Beberapa bagian pada poros engkol yaitu ;
- Crank pin. Crank pin adalah sebuah pin yang akan terhubung dengan
big end pada connecting rod.
- Crank journal. Sementara crank journal merupakan pin yang berfungsi sebagai
poros pada crankshaft agar dapat berputar. Crank journal akan terpasang
pada blok silinder.
- Weight balance. Komponen ini terletak berseberangan dengan crank pin,
fungsinya sebagai penyeimbang sekaligus untuk mengalirkan oli ke seuruh
bagian dalam mesin.
5. Oil Pan
Oil pan (Carter) adalah sebuah bak khusus
yang berfungsi untuk menampung oli mesin. Meski hanya bertugas sebagai
penampung oli mesin, komponen ini juga tidak bisa dibuat sembarangan. Umumnya
komponen ini terbuat dari besi tipis seperti seng, namun beberapa mobil telah
mengkombinasikan dengan bahan yang lebih tebal.
6. Timming Chain Asyembly

Timming chain termasuk ke dalam sistem mekanisme katup, fungsinya
untuk menghubungkan putaran engkol dan camshaft dengan sudut tertentu. Komponen
berupa rantai ini terletak pada mesin bagian depan. Rantai ini akan
menghubungkan gigi sprocket dari poros engkol dengan poros nok.
7. Fly Wheel

Flywheel atau biasa disebut roda gila pada awalnya berfungsi untuk
menyeimbangkan putaran mesin. Komponen ini terbuat dari besi padat yang dapat
menyimpan torsi, itulah mengapa komponen ini dapat menyeimbangkan putaran mesin.
Selain itu flywheel juga berfungsi untuk menyalakan mesin, hal ini
bisa dilihat dari bagian luar flywheel yang memiliki banyak mata gigi. Mata
gigi ini akan terhubung bersama motor starter untuk menyalakan mesin.
8. Fuel System Asyembly
Komponen ini terdiri dari tanki hingga injector. Sistem bahan
bakar diesel berfungsi untuk mensuplai sejumlah bahan bakar solar ke dalam
ruang bakar saat langkah usaha. Ada dua macam sistem bahan bakar pada mesin
diesel, yaitu konvensional dan sistem common rail. Kelebihan mesin diesel yang
menggunakan common rail yaitu lebih hemat dan efisien. Hal ini dikarenakan
sistem common rail telah mengusung computerized control, sehingga perhitungan
dapat dilakukan secara akurat.
Selengkapnya simak :
Selengkapnya simak :
- Begini Cara Sistem Commonrail Bekerja
- Cara
Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel Konvensional
- Bagaimana
Cara Motor Starter Menghidupkan Mesin Diesel ?
Komponen – komponen diatas sangatlah berpengaruh terhadap
keberhasilan siklus kerja mesin diesel. Apabila terdapat kerusakan pada salah
satu komponen diatas, maka proses kerja diesel akan terganggu
32
Komponen Mesin Mobil Lengkap dan Fungsinya
Sponsors Link
Mesin mobil merupakan salah satu bagian di dalam kendaraan mobil
yang menjadi penggerak kendaraan. Dengan fungsinya tersebut, dapat dikatakan
bahwa mesin menjadi salah satu bagian yang cukup penting di dalam sebuah mobil.
Tentunya anda merasa penasaran bukan bagian apa sajakah yang terdapat di dalam
mesin mobil? Nah berikut ini penjelasan mengenai komponen di dalam mesin mobil
beserta fungsinya. (baca juga: Cara
Kerja Kopling Mobil)
ads
Secara garis besar, mesin mobil terdiri dari 2 bagian yaitu
komponen yang tidak dapat bergerak serta komponen yang dapat bergerak. Berikut
ini bagian-bagian dari kedua komponen tersebut. (bca juga: Cara
Membersihkan Plafon Mobil)
Untuk komponen mesin yang tidak dapat bergerak antara lain
adalah:
·
Blok silinder atau cylinder
block
·
Kepala silinder atau cylinder head
·
Bak oli atau carter
Sedangkan untuk komponen mesin yang dapat bergerak antara lain
adalah:
·
Poros engkol atau crank
shaft
·
Torak ( piston)
·
Poros hubungan atau cam shaft
·
Gigi timing atau timing
gear
·
Mekanisme katup atau valve
mechanisme
·
Roda penerus atau fly
wheel
Fungsi
komponen-komponen mesin mobil
Di dalam sebuah mesin mobil, terdapat beberapa komponen utama
yang mendukung kinerja mesin sebagai penggerak kendaraan. Nah berikut ini
fungsi dari komponen utama mesin mobil. (bca juga : Cara
Menghilangkan Baret Kaca Mobil)
1. Blok
Silinder

Sedangkan untuk ujung batang lainnya dihubungkan dengan poros
engkol, sehingga naik turunnya dari piston ini lah yang dapat menggerakkan
bagian engkol.
Baca juga:
Komponen yang memiliki fungsi tersendiri untuk memaksimalkan
kinerja kendaraan yang wajib anda ketahui dan juga anda pahami. Selain anda
mengerti dan memahami maka anda juga harus melakukan perawatan khusus kendaraan
mobil anda.
2.
Silinder

Terlihat sangat rumit memang, tapi hal ini juga tidak bisa anda
sepelekan dalam kendaraan mobil anda. Anda juga harus merawat dan bahkan anda
juga bisa mengganti alat ini jika kendaraan anda anda masalah.
Beberapa komponen yang wajib anda ketahui dengan fungsi nya
seperti ini memang sangat penting. Mengingat banyak nya komponen yang berada di
kendaraan sangat banyak dan rumit. Maka ini adalah komponen yang sangat penting
di perhatikan dalam kendaraan mobil.
3. Kepala
Silinder

Selain itu, juga terdapat tambahan mantel pendingin yang
dihubungkan dengan blok silinder agar memberikan pendinginan pada bagian busi
dan katup yang ada di dalamnya.
Ini juga merupakan komponen pelengkap dari komponen yang sudah
di jelaskan di atas. Dengan adanya gambar sehingga anda bisa membedakan bentuk
dan fungsi yang ada dari komponen di atas.
4. Karter
Komponen mesin mobil ini terletak di bagian bawah blok silinder.
Fungsi dari karter adalah sebagai penampung oli mesin. Di dalam karter juga
terdapat ventilasi yang menghubungkannya dengan udara luar. Karter dibaut
dan diberikan tambahan gasket diantara bak engkol dengan karter yang nantinya
dapat berfungsi untuk menghindari kebocoran pada mesin kendaraan.
Sponsors Link
5. Torak
atau Piston
Salah satu komponen mesin mobil ini memang diharuskan untuk
dapat bekerja dengan kecepatan maksimal sehingga harus memiliki karakteristik
komponen yang tahan terhadap tingkat suhu yang panas serta tekanan yang tinggi.
Bagian kepala piston memiliki bentuk kepala yang datar namun beberapa lainnya
memiliki bentuk yang cembung.
6. Batang
Piston
Komponen ini berfungsi menghubungkan antara piston dengan poros
engkol.
7. Poros
Engkol
Komponen ini berfungsi sebagai pengubah dari gerakan lurus piston
yang ada pada silinder menjadi gerak memutar melalui batang piston. Selain itu,
fungsi lainnya adalah untuk menjaga gerakan piston untuk langkah selanjutnya.
Selain komponen utama diatas, mesin mobil juga memiliki komponen
tambahan lainnya yang membantu kinerja mesin mobil, antara lain adalah:
1. Sekring,
berfungsi untuk mencegah terjadinya konslet pada mesin mobil
2. Kunci
kontak, berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik di dalam
mobil.
3. Amperemeter,
berfungsi untuk mengontrol arus listrik.
4. Regulator,
berfungsi untuk mengubah aliran arus Ac menjadi arus DC.
5. Karburator,
berfungsi untuk mencampurkan bahan bakar kendaraan.
6. In
house manifoll, berfungsi untuk menjadi saluran bahan bakar gas baru
7. Eks
House, berfungsi untuk menjadi saluran pembuangan sisa pembakaran.
8. Tutup
radiator, berfungsi menahan tekanan air.
9. Radiator,
berfungsi untuk menampun dan mendinginkan air radiator.
10. Radiator
bagian atas, berfungsi untuk tempat penampungan air panas.
11. Radiator
bagian bawah, berfungsi untuk tempat penampungan air dingin.
12. Kepala
silinder, berfungsi sebagai dudukan busi serta menjadi ruang bakar.
13. Tutup
kepala silinder, berfungsi untuk melindungi mekanisme katup.
14. Motor
starter, berfungsi untuk menggerakkan pulas mesin
15. Termostat,
berfungsi untuk mengoptimalkan dari kinerja mesin.
16. Alternator,
berfungsi sebagai generator listrik serta mensuplai baterai.
17. Kipas,
berfungsi untuk mendinginkan mesin bagian luar dan radiator mesin.
18. Busi,
berfungsi sebagai pemantik api.
19. Pompa
air, berfungsi untuk mengatur sirkulasi dari air pendingin yang ada di dalam
mesin menuju radiator.
20. Switch
temperatur,berfungsi untuk mengontrol suhu pada saat mesin bekerja.
21. Blok
mesin, berfungsi sebagai dudukan dari beberapa komponen seperti poros engkol,
busi, dan lainnya.
22. Pompa
bensin, berfungsi sebagai pemompa bensin.
23. Stick
oli, berfungsi untuk mengukur kondisi dan volume oli mobil
24. Fly
wheel, berfungsi untuk menjadi penerus putaran mesin kendaraan menuju sistem
transmisi dan kopling mobil.
25. Saringan
bensin, berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang menuju pompa mesin.
26. Pully,
berfungsi sebagai dudukan dari panbell.
Sistem-sistem
Pada Mesin Mobil
Selain komponen yang dijelaskan diatas, di dalam sebuah mesin
mobil juga terdapat beberapa sistem-sistem yang melengkapi sebuah mesin
sehingga mesin kendaraan dapat hidup dan bekerja sebagaimana fungsinya.
1. Sistem
Starter
Sistem starter atau sistem penggerak berfungsi untuk
menggerakkan awal putaran dari mesin kendaraan melalui roda penerus atau fly wheel dan poros engkol. Sistem penggerak
mesin ini digerakan melalui energi yang dihasilkan dari baterai. Berikut ini
beberapa komponen mesin yang terdapat di dalam sistem starter, antara lain
adalah:
·
Baterai
·
Rellay (jika diperlukan)
·
Motor starter
·
Kunci kontak
2. Sistem
Pengapian
Baik pada mesin yang menggunakan bensin ataupun bahan bakar gas
tentunya memiliki sistem pengapian di dalamnya. Sisstem pengapian ini akan
menghasilkan bunga api listrik yang nantinya akan membakar bahan bakar di dalam
ruang pembakaran. Sehingga pada mesin yang menggunakan bensin sering disebut
dengan mesin penyalaan busi. Inilah yang membedakan antara mesin bensin dengan
mesin diesel. Mesin diesel tidak membutuhkan penyalaan busi karena sistem
penyalaannya menggunakan kompresi.
Sponsors Link
3. Sistem
pendinginan
Selain sistem pengapian, tentunya di dalam sebuah mesin
kendaraan membutuhkan sistem pendinginan untuk mendinginkan suhu mesin yang
tinggi setelah digunakan bekerja. Suhu yang tinggi ini biasanya dikarenakan
oleh pembakaran dari udara dan bahan bakar. Panas tersebut biasanya digunakan
sebagai tenaga penggerak dan sebagian lainnya digunakan untuk mendistrisbusikan
ke komponen mesin lainnya dan sisanya akan terbuang ke saluran pembuangan gas.
Karena panasnya yang tinggi ini tentunya dapat merusak mesin. Disinilah fungsi
sistem pendingin tersebut yang akan mendinginkan panas mesin mobil.
Selain mendinginkan suhu mesin, sistem pendingin ini dapat
menjaga agar suhu mesin tetap stabil pada tingkat yang sudah ditentukan. Sistem
pendingin di sebuah mesin terdapat dua prinsip, yaitu sistem pendinginan yang
menggunakan udara serta sistem pendinginan yang menggunakan air. Untuk sistem
pendinginan yang menggunakan air, cara kerjanya adalah dengan mensirkulasikan
air ke saluran-saluran yang ada di dalam mesin. Sedangkan pada sistem pendingin
yang menggunakan udara, cara kerjanya adalah mensirkulasikan udara melalui
sirip pendingin.
4. Sistem
bahan bakar
Sistem bahan bakar yang ada di dalam mesin kendaraan berfungsi
untuk mensuplaikan bahan bakar dan mencampurnya dengan bahan bakar serta udara.
Dengan pencampuran dan komposisi yang tepat dapat membuat bahan bakar dapat
terbakar di dalam ruang pembakaran. Ada 4 jenis sistem bahan bakar yang
digunakan pada kendaraan, antara lain adalah:
·
Sistem bahan bakar injeksi (sistem EFI) yang biasanya digunakan
pada mesin kendaraan besin.
·
Sistem karburator yang biasanya digunakan pada mesin bensin.
·
Sistem bahan bakar injeski yang biasanya digunakan pada mesin
kendaraan diesel.
·
Sistem bahan bakar gas cair (LPG) atau gas alam yang digunakan
untuk kendaraan NGV atau natural
gas vichicles.
5. Sistem
pengisian
Sistem ini berfungsi untuk menyuplai energi berupa listrik yang
berasal dari baterai. Energi inilah yang nantinya akan digunakan untuk
menghidupkan mesin kendaraan serta sistem pengapian pada saat start. Setelah
mesin hidup, akan ada komponen lain yang menyuplai kebutuhan listrik dan
mengisi kembali energi dari baterai yang telah digunakan. Komponen ini bernaman
alternator. Prinsip kerja dari alternator adalah mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik.
6. Sistem
Pelumasan
Sistem pelumasan di dalam mesin mobil memiliki beberapa fungsi,
antara lain:
·
Mencegah keausan pada beberapa komponen
·
Mengurangi panas pada komponen mesin
·
Mengurangi gesekan-gesekan yang sering terjadi pada komponen
berbahan metal.
·
Melumasi bagian komponen mesin yang bergerak
·
Membawa kotoran dari sisa-sisa gesekan komponen mesin
7. Sistem
Pembuangan Sisa Gas
Sesuai dengan namanya, sistem pembuangan gas sisa berfungsi
untuk menyalurkan gas dari sisa pembakaran ke luar mesin serta untuk mengurangi
kebisingan yang terjadi pada mesin. Di dalam sistem ini terdapat beberapa
komponen yaitu pipa pembuangan, saluran pembuangan, dan peredam.
Berikut adalah beberapa komponen mobil lengkap dan fungsinya
yang harus anda ketahui bagi anda yang memiliki kendaraan mobil agar jika nanti
ada ke anehan di mobil anda maka anda langsung mengetahui ada kerusakan apa
yang terjadi.
27 Komponen Mesin Mobil 4 tak + Gambar + Fungsinya
Komponen mesin bensin - Bagian-bagian pada mesin mobil, itu ada
banyak sekali. Untuk mengenali semua nama dan fungsinya, bisa memakan waktu
hingga berjam-jam. Tapi, anda jangan khawatir, karena kami sudah merangkum
semua inti pembahasan yang membahas komponen-komponen mesin 4 tak pada mobil
beserta fungsinya yang bisa anda pelajari tak lebih dari 3 menit.
Sebelumnya kalau anda ingin mempelajari bagaimana sebuah mesin mobil bisa mengubah bensin menjadi energi putar, bisa membaca artikel ini : belajar prinsip kerja mesin mobil hingga paham. Jika ingin langsung maka scroll ke bagian bawah gambar berikut :
Sebelumnya kalau anda ingin mempelajari bagaimana sebuah mesin mobil bisa mengubah bensin menjadi energi putar, bisa membaca artikel ini : belajar prinsip kerja mesin mobil hingga paham. Jika ingin langsung maka scroll ke bagian bawah gambar berikut :

img
by exelerateperformance.com
Nama Komponen Mesin dan Fungsinya
27 komponen yang akan dijelaskan dibawah terdiri dari 10 komponen kepala silinder, 11 komponen pada blok silinder, 6 front engine comparment dan sisanya komponen pelengkap mesin.

img
headsonly.com
- Kepala silinder, fungsinya
sebagai penutup bagian atas blok mesin dan sebagai housing bagi mekanisme
katup
- Katup hisap. Fungsinya
untuk membuka saluran hisap agar proses intake udara bisa berlangsung.
- Katup buang, fungsinya
untuk membuka saluran buang mesin agar proses pembuangan gas sisa
pembakaran bisa berlangsung.
- Poros Nok, fungsinya untuk
mengatur kapan katup akan membuka melalui nok yang dibuat dengan sudut
tertentu.
- Rocker arm, fungsinya
sebagai media tempat nok menekan untuk menekan batang katup secara
langsung. Juga berfungsi mengatur celah katup.
- Cylinder head cover, fungsinya
untuk menutup bagian dalam kepala silinder yang diisi oleh komponen
mekanisme katup.
- Busi, berfungsi untuk
memercikan bunga api saat langkah pembakaran pada ruang bakar.
- Intake manifold, berfungsi
sebagai saluran udara saat akan memasuki ruang silinder. Selain itu,
intake juga berfungsi untuk menciptakan kevakuman.
- Exhaust manifold,
berfungsi sebagai saluran gas sisa pembakaran ketika selesai melakukan
pembakaran.
- Throtle body/karburator,
berfungsi untuk mengatur aliran udara saat proses hisap agar RPM bisa
diatur.

img
vtrustcorporation.com
Advertisement
- Blok silinder, berfungsi
sebagai blok untuk menopang berbagai komponen mesin serta menjadi tempat
untuk naik turun piston.
- Gasket, merupakan komponen
seperti seal yang digunakan untuk merapatkan sambungan antara blok
silinder dan head silinder.
- Piston, berfungsi sebagai
komponen utama untuk mengubah volume ruang silinder.
- Ring piston, berfungsi
untuk merapatkan piston dengan blok silinder agar tidak terjadi kebocoran
saat langkah kompresi
- Batang penggerak,
fungsinya untuk menghubungkan piston dengan poros engkol.
- Poros engkol, fungsinya
untuk mengubah energi naik turun piston menjadi gerakan putar.
- Carter/oil pan, berfungsi
untuk menampung oli mesin pada mesin yang digunakan untuk melumasi seluruh
komponen mesin.
- Drain plug, merupakan
komponen berbentuk baut yang fungsinya sebagai tempat untuk menguras oli
mesin.
- Pompa oli, berfungsi untuk
memompa oli mesin ke seluruh komponen mesin dalam jalur pelumasan.
- Pulley mesin, berfungsi
untuk media pemutar komponen pelengkap mesin melalui sebuah drive belt.
- Flywheel, berfungsi untuk
menghubungkan energi mesin ke kopling dan untuk menyimpan energi mesin
agar putaran stabil.

img
wordautomotive.net
- Timming cain asyembly,
fungsinya untuk menghubungkan putaran engkol dengan putaran camshaft untuk
menjalankan mekanisme katup.
- Timing chain cover,
fungsinya untuk menutup bagian timing chain asyembly agar terlindung dari
kotoran.
- Motor starter, berfungsi
untuk proses starting mesin atau untuk menghidupkan mesin diawal
putarannya.
- Oil cap, merupakan
komponen penutup oli mesin, yang berfungsi sebagai media pengisian oli ke
dalam mesin.
- Drive belt, merupakan
komponen berbentuk sabuk yang digunakan untuk menghubungkan pulley mesin
dengan komponen lain seperti altenator dan pompa power steering.
- Water jacket, bagian ini
sudah terbentuk didalam blok silinder dengan fungsi sebagai saluran untuk
sirkulasi air pendinginan mesin.

img
by brandwood.net
Selain 27 komponen utama diatas, ada beberapa komponen lain yang tersusun pada sistem yang terpisah antara lain
1. Pada sistem pendingin
Pada sistem yang berfungsi mengatur suhu mesin ini akan anda temui beberapa komponen seperti
- Radiator
- Selang radiator
- Thermostat
- Cooling fan
- Tutup radiator
- Reservoir
2. Pada sistem pengisian
Pada sistem yang mendukung charging pada kelistrikan mesin juga akan anda temui beberapa komponen seperti
- Altenator
- Regulator
- Baterai
- Kabel power
Seluruh komponen pada sistem diatas, memiliki fungsi yang berbeda namun tujuannya sama yakni membuat mesin bekerja secara efisien secara berkelanjutan. Selain 27 komponen diatas, masih ada banyak lagi sebenarnya komponen yang tidak disebutkan.
Komponen-komponen itu terdiri dari seal, bearing, dan packing. Ketiga komponen tersebut hampir ditemui di setiap sambungan komponen sehingga jumlah ada banyak sekali. Meski berjumlah banyak fungsinya kurang lebih sama, yakni sebagai perapat dan bearing untuk memperkecil gesekan.
Prinsip Kerja Altenator Pada
Sistem Pengisian Mobil
Prinsip Kerja Altenator -
Pada sistem pengisian mobil, kita mengenal sebuah komponen bernama Altenator.
Fungsinya untuk mengubah sebagian putaran mesin ke bentuk energi listrik.
Namun, bagaimana cara kerja altenator dalam mengubah energi mekanik ini ? simak
ulasannya dibawah.
Altenator pada prinsipnya sama dengan generator yang dipakai PLN dalam menghasilkan listrik. Jika kita lihat listrik dirumah kita maka harus ada sumbernya, karena setiap hari dipakai energi listrik tersebut akan berubah ke bentuk panas.
Untuk itu dibuatlah pembangkit lisrtik berteknologi angin atau air, hal ini juga terjadi pada sebuah mobil. Setiap saat kita menghidupkan mesin dan menghidupkan komponen kelistrikan seperti lampu atau audio, dari mana asalnya ? semua menjawab baterai namun baterai hanya berfungsi menyimpan arus cadangan. Sementara untuk menyuplai energi listrik secara berkelanjutan diperlukan alat berupa generator.
Generator pada umumnya ada dua jenis yakni generator DC dan generator AC atau disebut sebagai altenator. Keduanya memiliki sistem kerja yang hampir sama hanya saja arus outputnya berbeda. Pada mobil, generator yang dipakai adalah tipe AC.
Mengapa Mobil yang memiliki rangkaian DC menggunakan Altenator AC sebagai pengisi arus ?
Pada generator DC arus bergerak dari positif ke negatif dengan frekuensi tertentum sementara pada generator AC arus bergerak dari positif ke negatif dan sebaliknya, artinya pada Gen AC ada dua buah pergerakan. Jika dilakukan penyearahan maka pergerakan itu akan menyatu pada satu arah sehingga daya listrik yang dihasilkan juga lebih besar.
Altenator pada prinsipnya sama dengan generator yang dipakai PLN dalam menghasilkan listrik. Jika kita lihat listrik dirumah kita maka harus ada sumbernya, karena setiap hari dipakai energi listrik tersebut akan berubah ke bentuk panas.
Untuk itu dibuatlah pembangkit lisrtik berteknologi angin atau air, hal ini juga terjadi pada sebuah mobil. Setiap saat kita menghidupkan mesin dan menghidupkan komponen kelistrikan seperti lampu atau audio, dari mana asalnya ? semua menjawab baterai namun baterai hanya berfungsi menyimpan arus cadangan. Sementara untuk menyuplai energi listrik secara berkelanjutan diperlukan alat berupa generator.
Generator pada umumnya ada dua jenis yakni generator DC dan generator AC atau disebut sebagai altenator. Keduanya memiliki sistem kerja yang hampir sama hanya saja arus outputnya berbeda. Pada mobil, generator yang dipakai adalah tipe AC.
Mengapa Mobil yang memiliki rangkaian DC menggunakan Altenator AC sebagai pengisi arus ?
Pada generator DC arus bergerak dari positif ke negatif dengan frekuensi tertentum sementara pada generator AC arus bergerak dari positif ke negatif dan sebaliknya, artinya pada Gen AC ada dua buah pergerakan. Jika dilakukan penyearahan maka pergerakan itu akan menyatu pada satu arah sehingga daya listrik yang dihasilkan juga lebih besar.
Bagaimana Prinsip Kerja Altenator ?

Altenator memanfaatkan hukum Faraday yang menyatakan bila sebatang
penghantar berada di suatu medan magnet yang berubah-ubah sehingga memotong
garis gaya magnet, maka akan terbentuk suatu gaya gerak listrik pada ujung
penghantar tersebut.
Dengan kata lain aliran listrik diperloleh dari adanya perpotongan garis garis gaya magnet diantara dua komponen yang selanjutnya disebut Stator dan Rotor.
Dalam sebuah altenator ada tiga komponen utama yakni
1. Stator Coil
Dengan kata lain aliran listrik diperloleh dari adanya perpotongan garis garis gaya magnet diantara dua komponen yang selanjutnya disebut Stator dan Rotor.
Dalam sebuah altenator ada tiga komponen utama yakni
1. Stator Coil
Advertisement
Stator adalah kumparan statis, kumparan ini terletak disekitar
rotor coil. Fungsi stator adalah untuk menangkap loncatan elektron dari rotor
yang terjadi ketika rotor berputar. Stator ini memiliki dua ujung sebagai
sumber output arus dan masa.
2. Rotor Coil
Sementara rotor adalah kumparan yang bergerak (berputar). Fungsi rotor adalah memotong garis gaya magnet didalam kumparan stator sehingga terjadilah loncatan elektron yang menghasilkan GGL.
3. Dioda Bridge
Dioda bridge merupakan ranghkaian dioda yang disusun dalam beberapa phase untuk menyearahkan arus output dari altenator.
2. Rotor Coil
Sementara rotor adalah kumparan yang bergerak (berputar). Fungsi rotor adalah memotong garis gaya magnet didalam kumparan stator sehingga terjadilah loncatan elektron yang menghasilkan GGL.
3. Dioda Bridge
Dioda bridge merupakan ranghkaian dioda yang disusun dalam beberapa phase untuk menyearahkan arus output dari altenator.
Bagaimana Cara kerjanya ?

Pada saat kunci kontak ON maka arus dari baterai akan mengalir ke kumparan Rotor dan terhubung ke masa. Sehingga terjadilah kemagnetan disekitar rotor.
Saat pulley mesin berputar, pulley altenator juga berputar karena terhubung melalui sebuah belt. Hal ini akan menyebabkan perpotongan garis gaya magnet dimana rotor yang memiliki kemagnetan digerakan (diputar) ditengah kumparan. Sehingga terjadilah aliran arus dari stator. Aliran tersebut diperoleh akibat adanya loncatan elektron yang disebabkan perpitingan garis gaya magnet antara rotor dan stator.
Output dari kumparan stator ada dua, yakni masa dan power. Untuk kabel masa maka akan langsung dihubungkan ke body mobil, sementara power dari stator terhubung ke dioda bridge untuk disearahkan. Proses penyearahan akan dilakukan secara otomatis karena dioda memang memiliki fungsi untuk memblok aliran arus dari satu arah.
Pada sebuah altenator ada setidaknya 3 terminal, yakni terminal F dan N yang digunakan dalam pengaturan tegangan rotor. Serta terminal B yang terhubung secara langsung ke kabel utama starter dan baterai.
Setelah energi mekanik berupa putaran telah diubah ke energi listrik, selanjutnya arus listrik tersebut tidak bisa langsung disalurkan ke kelistrikan mobil. Namun harus melewati rangkaian regulator. Apa fungsinya ? simak Fungsi dan Cara kerja regulator pengisian.
Demikian artikel singkat mengenai skema dan prinsip kerja altenator pada mobil, semiga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua
Cara Kerja Radiator Pada Mobil + Gambarnya
Sebelumnya pada artikel sistem pendinginan, sudah dijelaskan macam macam
sistem pendingin pada mobil. Salah satunya sistem pendingin radiator. Lantas
bagaimana bisa komponen radiator mendinginkan air pendingin ? Simak cara
kerjanya dibawah.

Pada sistem pendingin air, radiator merupakan komponen yamg sangat vital. Karena komponen ini sangat berpengaruh terhadap proses pendinginan air secara langsung.
Bagi yang belum mengetahuinya, radiator adalah komponen berbentuk kotak yang memiliki sirip udara diseluruh permukaannya. Komponen ini memiliki ukuran besar dibandingkan komponen mesin lain, namun keberadaannya sering kali tidak terlihat karena tersembunyi dibalik bumper kendaraan. Sehingga untuk melihatnya kita perlu sedikit berusaha.
Fungsi radiator hanya satu, yaitu mendinginkan air pendingin atau coolant yang terus bersirkulasi ke seluruh bagian mesin. Dengan adanya komponen ini, suhu mesin akan terjaga pada suhu kerjanya.
Baca pula :
Prinsip kerja radiator

Radiator, bekerja berdasarkan proses perpindahan panas. Konstruksi radiator, terbagi menjadi empat bagian utama yaitu ;
- Inlet Tank, Komponen ini terletak diatas
pada radiator kerja vertikal, atau terletak disamping pada readiator tipe
vertikal. Fungsinya sebagai penampung air panas dari mesin yang akan
didinginkan. Inlet tank tersambung dengan selang output dari mesin.
- Saluran Penghubung, saluran ini memiliki
dimensi yang tipis. Fungsinya untuk mengalirkan air dari inlet tank menuju
outlet tank. Dalam satu unit radiator memiliki puluhan selang penghubung.
- Sirip Udara, sirip ini berfungsi
melepaskan panas ke udara. Sirip kawat ini terletak diantara saluran
penghubung pada seluruh permukaan radiator.
- Outet Tank, Otput tank menjsdi penampung
air pendingin yang sudah melewati proses pendinginan. Suhu Air pada outlet
tank sudah menurun sehingga siap digunakan kembali untuk mendinginkan
mesin.
Cara kerja radiator bermula ketika air bersuhu tinggi masuk kedalam inlet tank. Dari inlettank, Air tersebut langsung masuk kedalam beberapa saluran penghubung.
Saluran penghubung menggunakan bahan logam yang dapat menghantarkan panas, sehingga panas dari air akan berpindah kedinding saluran penghubung yang memiliki suhu lebih rendah.
Karena disekitar saluran terhubung ada sirip udara yang juga berbahan logam, maka suhu air akan langsung ditransfer ke seluruh permukaan sirip. Saat mesin hidup dipagi hari, suhu panas yang telah mencapai sirip akan dilepaskan ke udara hingga suhu udara sekitar menyamai suhu radiator.

Agar proses transfer panas kembali berlanjut, maka perlu diciptakan aliran udara disekitar sirip agar udara panas bisa berganti dengan udara bersuhu rendah. Proses ini terjadi ketika mobil bergerak, udara akan masuk melalui grill depan. Selain itu sistem cooling fan juga bertanggung jawab dalam urusan aliran udara radiator.
Advertisement
Sehingga karena suhu air terus ditransfer ke udara luar, maka pada pangkal saluran penghubung suhu air bisa menurun. Air yang sudah turun suhunya dimasukan kedalam outlet tank yang selanjutnya akan digunakan kembali untuk mengambil panas mesin.
Dari cara kerja diatas, bisa disimpulkan bahwa pendinginan air pada radiator melalui rangkaian perpindahan panas dengan alur ; Air panas - Dinding saluran penghubung - Sirip udara - udara luar - suhu air turun.
Akibat radiator rusak
Dari pernyataan diatas, maka fungsi radiator sangatlah vital. Apabila terjadi kerusakan, misal ada kebocoran maka air akan keluar dari rangkaian sistem pendingin. Sehingga air pendingin habis dan mesin overheat.
Meski terbuat dari logam, radiator juga bisa jebol atau bocor. Hal ini dikarenakan adanya tekanan berlebih pada radiator. Kita tahu, bahwa meningkatnya suhu air, maka tekanan juga meningkat. Jika tekanan melebihi kemampuan radiator, maka radiator bisa jebol. Selain itu, banyak kejadian radiator lecet. walau terletak dibalik bumper, ternyata radiator juga bisa lecet. Alasanya ada kerikil yang masuk dari grill mengenai radiator. Sehingga berpotensi merusak.
Baca juga :
Selain itu, radiator juga bisa mampet. Saluran penghubung radiator memiliki lubang cukup kecil. Jika ada kotoran atau kerak masuk kedalam radiator bisa berpotensi mengganggu proses pendinginan.
Cara mengecek kondisi radiator
Dari permasalahan radiator rusak, maka bisa menyebabkan berbagai masakah. Yang paling parah adalah ketika mesin sudah terkunci akibat mengalami overheat. Tak ada cara lain selain melakukan overhoule atau turun mesin. Oleh karena itu, jangan sungkan untuk melakukan pengecekan kondisi radiator, Apa saja yang dicek ?
1. Permukaan Radiator dari lecet
Langkah awal bisa anda lakukan secara visual dengan melakukan pengecekan permukaan radiator. Apabila lecet, maka bisa berpotensi merusak, namun jika hanya lecet kecil dibagian sirip tidak terlalu membahayakan.
2. Permukaan radiator dari rembesan benda cair
Pemeriksaan ini dilakukan sebelum melakukan perjalanan jauh, pastikan anda memeriksa bukan hanya radiator tapi juga seluruh saluran sistem pendingin dari kebocoran. Kebocoran air pendingin ditandai adanya tetesan air dibawah mesin. Namun tidak semua tetesan air berarti bocor. Untuk itu lakuakan pengecekan secara visual. Kebocoran bisa dilihat dari adanya rembesan pada radiator atau selang.
3. Cek menggunakan radiator pressure tester
Jika anda memiliki alat ini, maka akan lebih efektif. Radiator pressure tester akan mendeteksi kebocoran sistem pendingin dengan menggunakan tekanan. Artinya alat ini akan memberikan tekanan pada sistem pendingin, apabila tekanan stabil maka tidak terjadi kebocoran, sebaliknya jika saat didiamkan tekanan menurun, maka ada kebocoran.
Tips Perawatan Radiator
Agar awet, kita perlu melakukan perawatan. Selain itu mencegah akan lebih mudah ketimbang membereskan radiator yang bermasalah. Beberapa tips agar radiator awet antara lain ;
- Cek volume air pendingin
- Cek fungsional Kipas pendingin
- Cek tingkat kebersihan air pendingin
Demikian pembahasan kita tentang fungsi dan prinsip kerja radiator mobil. Meski awalnya sistem ini dirancang untuk kendaraan berjenis mobil, namun saat ini sudah banyak sepeda motor yang menerapkan liquid Cooling. Perawatan cooling Sytem pada mobil dan motor kurang lebih sama. Semoga bermanfaat
Sumber: http://www.autoexpose.org/2017/06/cara-kerja-radiator-pada-mobil.html
Komentar
Posting Komentar