CERPEN KEAJAIBAN DALAM DUKA

KEAJAIBAN DALAM DUKA
Matahari masih belum menampakan sinarnya di waktu fajar namun seperti biasa fu’an belum bangun untuk memulai aktifitanya sik ibu fu’an membangunkan fu’an mengetuk pintu kamar fu’an
“fu’an bangun sudah mau subuh ! anak laki laki itu pemimpin masak pemimpin malas-malasan”sambil menarik selimut. Rasa dinginnya udara pagi memberatkan tubuh fu’an untuk beranjak bangun dari kamar tidur namun ibu fu’an berjuang untuk membangunkan fu’an.
Ayah fu’an datang “cepat bangun rapikan kamarmu dan siapkan peralatan sekolah mu jangan sampai ketinggalan”
Si fu’an bangun dan merapukan kamarnya dan bersiap mandi untuk berangkat sekolah lalu sholat berjamah. Melihat waktu masih pagi Si fu’an pergi kemeja makan dan berbicang bincang menunggu masakan dari ibu fu’an yang memasah masakan sederhana dan bukan masakan mewah. Kesederhanaan tersebut memang terlihat sederhana namun bagi fu’an itu lebih dari cukup kerena kenikmatan berada ditengah keluarga yang hidup tentran.
Si fu’an berangkat kesekolah taklupa izin berangkat kesekolah fu’an”ayah ibu fu’an pamit kesekolah”sambil mencium tangan kedua orang tuanya. Ayah dan Ibu fua’an sedikit heran”tumben fu’an ciun tangan biasanya pamit langsung tancap”sindir dari sang ayah
”masak gak ada perubahan akukan sudah besar,aku berangkat dulu assalamualaikum”  si fu’an pun berangkat kesekolah.
Si fu’an menjalani pembelajaran disekolah seperti biasa namun semua berubah saat seorang guru datang kekelas si fgu’an. Tok tok! Ketukan dari pintu luar di saat tengan pembelajaran berlangsung “assalamualaikum bisa ketemu fu’an”tanya guru tersebut”waalaikumsalam ya ada apa bu”balas fu’an dengan kuatir merasa ada kabar buruk yang akan terjadi.
Guru tersebut mengajak fu’an keluar kelas dan berkata “Fu’an ada kabar buruk, ayahmu serangan jantung saat bekerja sekarang di rawat di rumah sakit Sarjito”sontak fu’an kaget dan sangat kuatir mendengar kabar tersebut fu’an tak menduga ayahnya baru tadi pagi ngobrol dan terasa sehat namun mendadak sakit. Si fu’an langsung pergi kerumah sakit Sarjito bersama gurunya tadi hingga masuk keruang tunggu UGD disana terlihat ibu fu’an menunggu dengan muka cemas sambil mondar-mandir kebingungan menunggu kabar dari dokter. Si fu’an melihat ibunya cemas tersebut fu’an lari menghampiri ibunya dan memeluknya sambil menangis melihat keadaan sang ayah yang sedang.
“mama ayah gimana ma?ayah gimana ma?ayah gimana ma?mama jawab ma” tanya sifu’an  sambil diiringi isak tangis, sang ibu makin kuatir mendengar pertanyaan si fu’an dan hanya mejawab”tenang nak semua akan baik baik saja, sekarang duduk dan berdo’a dulu nak”walaupun sang ibu tidak bisa menjamin semua akan baik baik saja.
5 jam mereka menunggu kabar dari dokter yang merawat ayah fu’an dengan keadaan cemas dan kuatir. Dari ruang UGD keluar seorang dokter memberi kabar kepada sang ibu mengenai keadaan sang ayah “bu suami anda sudah membaik namun sekarang dia membutuhkan oprasi cincin di pembulu darahnya yang tersumbat namun biayanya mahal 100 juta” mendengar mendengar hal tersebut sang ibu syok mendengar biaya tersebut dalam hati sang ibu” harus bagaimana ini untuk memenuhi kebutuhan hidup saja susah apa lagi harus membiayai biaya rumah sakit yang biayanya 100 juta, ya TUHAN tolong lah hambamu ini!”

sang ibu kebingungan untuk mencari dan memikirkan uang sebanyak itu” dari mana aku bisa membayarnya apa ku harus menjual rumah dan barang barangnya namun pasti masih kurang butuh dan waktu lama untuk membayarnya”. Si fu’an dan ibunya pergi ke masjid untuk sholat istiqoroh meminta petunjuk dari Tuhan dan kembali 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

profil epromini

UNITY 3D