CERPEN TAHAP PDKT AMIN RICH MAN

TAHAP PDKT AMIN RICH MAN
Karya :Singgih Wijanarko
Ini adalah kisah cinta Amin rich man dia adalah anak dari seorang yang miskin disekolahnya rumahnyapun hanya berdiding bambu. Dia anak yang rajin dan taat beribadah seringkali dia membantu orangtuanya.
Suatu ketika Amin berjalan terburu buru dan menabrak seorang wanita yang amat sangat cantik jantung amin berdebar debar melihat wajah wanita itu
“Kamu tak apa apa Mita maaf aku terburu buru ?” dengan mengambil kan buku yang berserakan dilantai
”Loh dari mana kamu tau namaku ?” dengan keheranan
“Itu di dadamu ada namamu”dengan nada bercanda
“Trimakasih namamu siapa?”
 “Maaf aku belum memperkenalkan diriku ya, perkenalkan namaku  Amin Rich Man, sepertisuperherokan.”
 “Superhero kesiangan, itu guru sudah masuk kelasmu.”
 “Duluanya”.
Setelah di kelas saat jam pertama kebetulan kosong karena pelajaran bahasa inggris kosong dan Amin bercerita kepada si Budi sahabatnya.
“Bud tau gak tadi aku ketemu cewek cantik.”
 “Min, jangan ngarang, kamu ketamu Cuma si Tukinem.”
 “Bukan, aku tadi tabrakan sama Mita anak kelas sebelah orangnya cantik rambutnya panjang sebahu terurai pokoknya cantik banget itu cewek , guwe mau pedekate sama tu cewek tapi caranya gimana ya Bud.”
 “Sebentarkayaknya Guwe punya bukunya.” sambil mengeluarkan buku cara ampuh pdkt
“ Menurut buku ini langkah pertama  cari kontak nomor  atau bbm tagetmu, jadi lo harus cari nomornya sik Mita.”
 “Lo punya kontaknya Mita ?”
 “Apalah yang gak ada sama Budi ni buku telpon, nah ini nomornya catat baik baik min 089679056696 .“
“Terus apa Bud.”
 “Cara kedua ajak ngobrol, kalo ini kita lakukan nanti istirahat aja sekarang kita kerjakan tugas bahasa inggris dulu.”.
Suasana kantin yang sepi membuat Amin dan Budi mudah untuk menemukan Mita.
“Bolehkah kami gabung Mit?”
 “Silahkan aja, siapa temenmu itu Min?”
“Oh dia, Budi sahabatku.” kami mengobrol panjang lebar mengenai pelajarang sampai terdengar dering  Tet! Tet!
 “Sepertinya kami harus kembali ke kelas ya mit, nanti pulang sekolah kita pulang bareng ya!”
 “Baik, nanti ya Min.”
 Amin dan Budi kembali kekelas, dalam perjalanan menuju kekelas wajah Amin berbinar binar.
Tet!Tet! Tet! setelah terdengar bunyi yang indah itu bagai bunyi lonceng surga setiap siswa bergegas pulang begitu juga Amin dan Budi.
“Cepetan Bud Mita sudah nunggu, kamu tuh kebanyakan bawa buku.”
“Bentar, ini hampir selesai! Udah ayo cabut.”
kami keluar menuju tempat parkir yang penuh sesak dengan sepeda.
“Itu Mita samperin yuk!”
“Hai Mit dah lama nunggu?”
“gak, kok aku baru aja keluar.”
Tiba tiba datang Alex anak orang terkaya di sekolah kami dia keturunan cina yang memiliki 33 perusahaan di indonesia.
“Hay, Mit pulang bareng yuk? Naik mobil.”
“Mita sudah janjian sama kami.”
“Hay Mit kamukan cantik, kenapa kamu mau pulang bareng sama gembel-gembel seperti mereka?” dengan nada menghina Amin dan Budi
“Oke guwe ikut lo.”kata mita dengan lirih
“Lo pada udah dengerkan apa kata mita, kalian itu cuma gembel mana mungkin dapat cewek cantik.”
Alex dan Mita pergi minggalkan Amin dan Budi yang sudah naik darah
“Dasar orangkaya suatu saat kalau guwe udah kaya guwe bales lo Lex.”
“Istifar Min sabar , sabar”sambil menahan Amin.”
Semenjak kejadian itu sosok Amin berubah dari yang dulunya santai santai belajar kini dia tekun belajar, tidak cuma itu dia lebih giat bekerja dalam kini hingga dapat membeli sepeda baru. Saat pengambilan rapot pengambilan rapot amin merasa tenang tanpa terbebani, sampai Amin dipanggil terakhir hatinya mulai gundah
“Amin, selamat ya nak kamu dapat juara satu pararel.”
“Trimakasih Bu saya akan terus meningkatkanya.”
“Nah itu namanya murit teladan, bagaimana kalau kamu ikut bidik misi.”
“Maaf bu saya kurang tahu caranya.”
“Besok istirahat hari pertama masuk sekolah datang temui saya di ruang BK.”
Hari hari liburan Amin jalani dengan membantu orang tuanya yang bekerja sebagai perajin batubata. Hari hari dijalani Amin dengan penuh semangat meski sering teringat sosok Mita. Saat Amin asik bekerja di sawah datanglah Budi yang datang membawa makanan dari rumahnya.
“Assalamualaikum Amin ada Pak?”
“Waaliumsalam sebetar nak saya panggilkan Amin, Min ada temanmu datang cepat kemari!”dengan agak tersenyum
“Siapa pak yang datang pak? Oh Budi tumben kemari.”
“Ini Min mama aku seruh nganteri makanan ini.”
“Kalau begitu kita Bud makan bereng aja.” sambil membuka nasi bungkus
“Hay Bud tadi aku ketemu Mita namun seprtinya dia sudah berubah.”
“Berubah bagaimana?”merasa keheranan
“Dia seperti sudah kehilangan moralnya.”
“Jangan menghina Bud dia itu orangnya baik kok.”
“Mita sudah dipengaruhi Alex, sekarang pakaiannya tak pantas dipandang dan tak sungkan berkata kasar.”
“yang benar Bud?”dengan keheranan
Hati Amin hancur seketika ketika mendengar cerita dari Budi muka Amin langsung kusut.
“Sabar ya Min.” kata budi sambil menenagkan Amin
“Aku gak apa apa kok, mungkin dia bukan jodoh ku.” dengan sedikit tersenyuman memaksa.
Saat hari pertama masuk sekolah Amin menuju keruang BK untuk mengikuti program bidik misi tak disangka dia bertemi Mita dengan muka agak kesal.
“Hay Mit, kamu kesini ada apa?apa kamu ikut bidik misi?”
“Sebenarnya aku gak mau ngomongi ini”
“Gak apa apa kok katakan saja.”
“Jadi aku waktu berangkat sekolah aku bersama Alex naik mobil ditengah tiba tiba dia berhenti di tepi jalan dan berusaha memeluk diriku untungnya aku sempat memukul dia dan keluar dari mobilnya karena hal itu  merasa di lecehkan dan sekarang aku melaporkanya ke guru BK.”
“Sebaiknya kamu jauhi si Alex dia itu membawa pengaruh buruk buat kamu, dan dia gak menghormati orang lain.” Dengan nada kesal dan muka agak kesal
“Timakasih kamu sudah peduli sama aku.”
Terdengarlah panggilan Pak Setyo”Mita silahkan masuk.”mereka bercakap-cakap mengenai kejadia yang dialami Mita.
“Baiklah nak saya akan menangani masalah ini”
Setelah kejadian itu Amin Budi dan Mita kembali akrab kembali mereka sering jajan di kantin bareng. Dan selanjutnya Amin melanjutkan tahap berikutnya eksekusi. Saat itu kantin sudah sepi dan cuma ada Mita, Amin dan Budi
“Mit, aku boleh ngomong sesuatu gak sama kamu”
“Ngomong aja sekarang”
“Sebenarnya aku ... suka sama kamu kamu maugak jadi pacar aku?”
“Maaf aku menolaknya.”
“Kenapa ada yang lain dihati kamu?”
“Ada, dia Budi”
“Apa Budi? Kenapa kamu pilih dia kenapa kamu pilih dia?”
“Dia lebih tampan dari kamu dan dia lebih kaya dari kamu”
“kenapa kamu pilih harta dari pada cinta ini Mita?”
“Aku makan pakai nasi bukan pakai cinta, untuk hidup itu pakai uang”
“Kalau begitu aku akan merelakan mu saat ini, tapi mungkin sepuluh tahun lagi aku akan datang kembali Mit”
Waktu cepat berlalu setelah wisuda kelulusan Amin sukses masuk keperguruan tinggi dengan program bidik misi dan masuk ke kedokteran umum dengan biaya kuliyah 5 tahun beasiswa penuh. Setelah sukses kuliah dengan lulus lulusan terbaik kini dia mulai melanjutkan S2 di Jerman juga dengan biasiswa penuh. Suatu ketika diadakan lah reoni SMA dan ter ingat lah Amin pada Mita sosok wanita yang menjadi cinta pertamanya dan Budi yang sahabatnya yang justru pacaran degan gebetanya. Namun Amin sudah menghapus kekecewaan itu, kini Amin mencari sahabatnya itu.
“Hay Min” suara yang tak asing bagi Amin dari kejauhan
“Budi bukan?”
“Yoi bro, dah jadi dokter lo Min?”
“Udahlah sekarang baru nunggu waktu wisuda di jerman.”
“Hebat bener lo.”
“Sekarang lo kerja dinama?”
“Sekarang guwe penulis novel dan sekarang mau di buat filemnya.”
“Sukses,ya bro tapi si Mita pacar mu mana?”
“Pacar kayaknya dari dulu guwe gak pacaran, itu cuma alasan Mita aja karena masa depan lo itu masih suram kalo gak percaya tanya aja tu orangnya.”
“Hay Min sudah sukses ya kamu.”
“Belum ini masih awal dari perjalanan ku, masih kurang seseorang yang mendampingi ku.”
“Ha siapa?” sambil tersenyum
“Kamu ya kamu.”
Mereka mengobrol berbagai hal hingga Aminmenanyakan keadaan Alex
“Mit kamu tau gak keadaan Alex sekarang bagaimana?”
“Orang tuanya kenatipu saat mendaftarkan Alex masuk kuliah dengan cara menyuap petugas dan beberapa bulan kemudia beberapa perusahaanya mengalami hutang yang besar untuk menutupi hutangnya keluarganya menjual barang barangnya dan sekarang dia hidup pas-pasan.”
“Semoga dia diberi ketabahan, kamu masih sendiri gak Mit?”
“Sendiri kok memang kenapa?”
“Aku mau melamarmu”
“Hah melamar?”
“Minggu depan aku akan ke rumah mu.”
Setelah itu Amin melamar Mita dan lamaraitu diterima dan merekapun menikah dan dikaruniai seorang anak, kehidupan mereka bahagia tanpa kekurangan sesuatu.
TAMAT
Kata kata tak baku

Kata tidak baku
Kata baku
Suram
Tidak jelas
Nganterin
Mengantar
Suruh
Disuruh
Tumben
Kenapa
Gundah
resah
Aja
saja
Samperin
Datangi
Cabut
Pergi
guwe
Aku
gak
Tidak
tau
tahu
superhero
pahlawan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

profil epromini

UNITY 3D